Breaking News
recent

Taman Wisata Alam Gunung Meja; Papua Barat

Unit Pelaksana Teknis
:
BKSDA Papua Barat
Propinsi
:
Papua Barat
Kabupaten
:
Manokwari
Luas (Hektar)
:
462,16
No. SK
:
Surat Kepmenhut No. SK.91/Menhut-II/2012   
Tanggal SK
:
3 Februari 2012
KEADAAN FISIK KAWASAN
Secara administrasi TWA Gunung Meja terletak di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Manokwari, Distrik Manokwari Timur dan Distrik Manokwari Barat, Kelurahan Manokwari Timur.
Kawasan yang berada pada ketinggian antara 16 - 210 m dpl dengan topografi lapangan bervariasi dari datar hingga bergelombang ringan ke arah timur dan bergelombang berat dari timur ke arah barat dengan puncak tertinggi (puncak Bonay) ±210 meter dpl. Sedangkan, pada sisi bagian selatan dan utara terdapat beberapa tempat yang tebing karang terjal dan lereng yang curam. Pada puncak terdapat daerah yang relief yang kecil hampir datar menyerupai permukaan meja.
Karena bentuk fisiograti lahan yang demikian, sehingga kawasan ini dinamakan Gunung Meja (Tafelberg). Fisiografi lahan dengan tebing karang terjal dan berteras pada sisi sebelah selatan ke barat laut kawasan merupakan wilayah penyebaran mata air.
Kondisi topografi areal TWA Gunung Meja memilik kelas lerengan datar (0-8%) sampai landai (8-15%).
Kawasan Taman Wisata Gunung Meja tergolong dalam tipe iklim hutan hujan basah dicirikan oleh tingginya jumlah curah hujun tahunan tanpa ada perbedaan yang jelas antara musim penghujan dan musim kemarau.
Berdasarkan catatan Badan Badan Meteorologi dan Geofisika Kabupaten Manokwari, suhu udara minimum di Kota Manokwari sekitar 26,8oC, dan suhu udara maksimum sekitar 33,0oC. Curah hujan tercatat 1.492 milimeter. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun 2007. Tidak terdapat bulan tanpa hujan. Banyaknya hari hujan setiap bulan antara 7 - 27 hari, kelembaban udara rata-rata tercatat 82,8 persen.

POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;

  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai:-
Flora;
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu:
Tumbuhan Berkayu (Woody plant): Keragaman flora di kawasan ini cukup beragam mulai dari tumbuhan berkayu hingga tumbuhan tidak berkayu. Pada jenis tumbuhan berkayu terdapat perubahan struktur vegetasi, dimana vegetasi tingkat tiang semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena frekuensi pengambilan jenis kayu pada fase pertumbuhan ini (10-20 cm) yang sangat tinggi. Pengambilan kayu yang dilakukan oleh masyarakat pada vegetasi tingkat tiang ini umumnya digunakan untuk pembuatan pagar kebun, kerangka bangunan rumah atau pondok dan kayu bakar. Lasamahu (1996), melaporkan pengambilan hasil hutan dari kawasan ini adalah untuk hasil hutan kayu rata-rata sebesar 71,8100 m3 per tahun, sedangkan hasil hutan non kayu beupa bambu 0,0937 m3 per tahun, rotan 0,0421 m3 per tahun, anggrek 27 tumbuhan per tahun.
Tumbuhan Non Berkayu (Non Woody plant): Beberapa jenis tumbahan non kayu yang terdapat di kawasan hutan TWA gunung meja berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti Balai Penelitian Kehutanan Manokwari diketahuiJenis Bambu : diketahui terdapat 8 jenis di daerah ini, dari ± 32 jenis yang ada di Papua (Widjaya, 1988). Pada jenis anggrek (Dendrobium littorale, D. grastidium, D. bifalce, D. liniale, Grammatophyllum sciptum BL.,dan Pamatocalpa sp., dll). Palem (Caryota rumphiana Mart., Arenga microcarpa Becc.,Orania sp., dll). Dan pada jenis Rotan (Calamus aruensis Becc dan Karthalsia zippeli Burrret)
Berikut rincian flora yang teridentifikasi:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu: dapat dijumpai 15 jenis dari 6 famili mamalia, 35 jenis burung (aves) dari 20 famili, 20 jenis herpetofaona (7 kadal, 3 ampibia, 9 jenis ular dan 1 jenis kura-kura).
Dari jumlah satwa yang dapat dijumpai di TWA Gunung Meja tersebut terdapat 24 jenis satwa yang merupakan pemahan daging/hewan (carnivora), 54 jenis merupakan pemakan tumbuhan (herbivora) dan 15 jenis merupakan pemakan serangga (insectifora) .
Insect: jenis Nephila Philipes (Family Nephilidae), kaki seribu (milipede)
kuskus timur (Phalanger orientalis) dan kuskus bertotol biasa (Spilocuscus maculatus)
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.