Breaking News
recent

Taman Nasional Wasur; Papua

Unit Pelaksana Teknis
:
Balai Taman Nasional Wasur
Propinsi
:
Papua
Kabupaten
:
Merauke
Luas (Hektar)
:
413.810,00
No. SK
:
Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : 282/Kpts-VI/1997
Tanggal SK
:
23 Mei 1997
KEADAAN FISIK KAWASAN
Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah terbesar di Papua dan sedikit terganggu oleh aktivitas manusia. Biodiversitasnya membuat taman ini dijuluki sebagai "Serengeti Papua". Sekitar 70% dari luas wilayah ini terdiri dari sabana, sementara vegetasi lainnya merupakan hutan rawa-rawa, hutan monsoon, hutan pantai, hutan bambu, padang rumput dan hutan sagu.
Keberadaannya sebagai daerah lahan basah merupakan habitat penting bagi burung-burung air di Indonesia khususnya burung migran yang berasal dari Australia dan New Zealand dan memiliki arti penting bagi kepentingan internasional sebagai tempat persinggahan ribuan burung migrasi.
Kata migrasi diturunkan dari kata migrat (Latin) yang berarti pergi dari satu tempat ke tempat lain atau juga bermakna bepergian ke berbagai tempat (Peterson, 1986). Migrasi dalam kehidupan hewan dapat didefinisikan sebagai pergerakan musiman yang dilakukan secara terus menerus dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula, biasanya dilakukan dalam dua musim yang meliputi datang dan kembali ke daerah perkembangbiakan (Alikondra, 1990).
Migrasi merupakan pola adaptasi perilaku yang dilakukan oleh beberapa jenis satwa liar. Pola migrasi yang dilakukannyapun berbeda setiap jenis satwa, tergantung pada keadaan, waktu dan berbagai penyebab keadaan. Ada yang melakukan migrasi karena satwa tersebut pergi untuk mendapatkan makanan, perkembangbiakan dan perubahan musim pada bumi belahan utara maupun selatan sehingga menuntut satwa berpindah untuk mempertahankan hidupnya, baik dari dingin maupun panas.
Pada dasarnya, Migrasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu migrasi musiman dan migrasi harian. Migrasi musiman biasanya berhubungan dengan perubahan iklim. Migrasi ini dapat dilakukan menurut garis lintang, ketinggian tempat maupun secara lokal, sedangkan migrasi harian disebut juga pergerakan harian karena beberapa satwa liar melakukan pergerakan harian selama 24 jam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Salah satu contoh satwa yang melakukan migrasi setiap tahunnya adalah burung pantai yang mengembara dari tempat berbiakanya di daerah tundra Arktik menuju ke Selatan untuk menghindari musim dingin pada bulan September – April. Banyak burung-burung pantai yang beristirahat dan mencari makan di wilayah Asia. Sementara yang lainnya meneruskan perjalanan menuju Australia dan Selandia Baru. Pada Bulan Mei dan Agustus ketika musim panas tiba di belahan bumi utara, mereka kembali ke Utara untuk berkembang biak.
Rute perjalanan burung biasanya disebut sebagai jalur terbang (flyway) dimana jalur terbang untuk Asia Timur – Australasia merupakan salah satu dari beberapa jalur terbang di dunia. Pada jalur terbang ini terdapat rangkaian kawasan lahan basah dimana burung pengembara beristirahat dan makan, salah satunya di Taman Nasional Wasur.
Pada tanggal 6-11 November 2009 telah dilakukan survei oleh staf Wildlife Conservation Society — Indonesia Program (WCS-IP), didampingi oleh beberapa staf Taman Nasional Wasur melakukan survey tentang burung-burung air di TN Wasur. Adapun jenis-jenis burung air yang teridentifikasi di TN Wasur adalah berjumlah 46 jenis burung air. Diantara hasil survey tersebut ditemukan jenis burung pantai biru-Iaut ekor-hitam (Limosa Iimosa) berbendera yang ditandai di Cina berada di Rawa Dogamit SPTN Wilayah II Ndalir TN Wasur 
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;

  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai:-
Flora;
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu: Vegetasi Taman Nasional Wasur membentuk 10 (sepuluh) formasi Hutan sebagai berikut :
Hutan Dominan Melaleuca seluas luas 33.535 hektar, dengan spesies-spesies dominan sebagai berikut: (Melaleuca spp, Lophostemon lactifluus, Xanthostemon sp, Acacia leptocarpa, Salsar, Asteromyrtus symphiocarpa, Eucalypthus spp, Alstonia actinopilla, dll.)
Hutan Co-Dominan Melaleuca – Eucalypthus seluas 33.874 hektar, dengan spesies dominan sebagai berikut: (Melaleuca spp, Eucalypthus sp, Asteromyrtus symphiocarpa, Salsar, Xanthostemon sp, Acacia leptocarpa, Alstonia actinopilla, Dilenia alata, dll.).
Hutan Jarang seluas 34.559 hektar, dengan spesies dominan sebagai berikut : (Lophostemon lactifluus, Melaleuca sp, Dilenia alata, Eucalypthus sp, Asteromyrtus symphiocarpa, Acacia leptocarpa, Xanthostemon sp yang dibawahnya ditumbuhi berbagai semak ).
Hutan Pantai seluas 4.748 hektar, dengan beberapa spesies dominan sebagai berikut : (Alstonia actinopilla, Barringtonia sp, Lophostemon lactifluus, Cocos nucifera dan berbagai jenis palem)
Hutan Musim luasnya belum diketahui secara pasti. (Eucalypthus sp, Acacia mangium, Dilenia alata, Alstonia actinopilla, Salsar, dll), Bamboo sp, Graminae spp
Hutan Riparian (Pinggir Sungai) (Eucalypthus sp, Acacia mangium, Dilenia alata, Alstonia actinopilla, Salsar,Bamboo sp, Graminae sp). Luas hutan musim dan pinggir sungai secara pasti belum diketahui, namun jumlah keseluruhan adalah 43.372 ha.
Hutan Bakau seluas 51.752 hektar, dengan jenis-jenis dominan sebagai berikut : (Sonneratia sp, Avicenia sp, Rhizophora sp, Bruguiera sp, Nypa frcticans dan palem)
Hutan Savana seluas 169.809 hektar, dengan spesies dominan sebagai berikut : (Lophostemon lactifluus, Banksia dentata, Asteromyrtus symphiocarpa, Eucalypthus sp, Melaleuca sp)
Padang Rumput seluas 28.911 hektar, dengan spesies dominan sebagai berikut : (Graminae sp dan Pandannus sp)
Padang Rumput Rawa seluas 13.250 hektar, dengan spesies dominan sebagai berikut : (Pandannus sp, Phragmites karka, Hanguana sp, anggrek dan teratai).
Berikut rincian flora yang teridentifikasi: Endemik: -
Lumut ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu:
Mamalia; Diperkirakan terdapat 80 spesies, telah diidentifikasi 34 spesies (32 spesies endemik). Berikut ini adalah beberapa spesies mamalia di Taman Nasional Wasur yang telah diidentifikasi: Kanguru lincah (Macropus agilis); Kanguru biasa (Darcopsis veterum); Kanguru bush (Thylogale brujnii); Musang hutan (Dasyurus spartacus); Kuskus berbintik (Spilocuscus maculatus); Landak moncong pendek; tikus berkantung; Kucing berkantung, kalong, kelelawar, dll.
A v e s / Unggas; Telah terdaftar 419 spesies namun baru diidentifikasi 403 spesies (74 jenis endemik, 114 jenis dilindungi), antara lain: Garuda Irian (Aquila gurneyei); Cenderawasih (Paradisea apoda novaeguineae), Kakatua (Cacatua spp); Mambruk (Goura spp); Kasuari (Casuarius sp).
Burung Migran; Bangau abu-abu/Cranes trans fly; Pelikan/Pelican; Ibis/Straw-necked glossy; Boha/magpie geese; Gajahan kecil/little curlew; Paruh sendok/Royal spoonbill, dll.
Burung Endemik Trans Fly Region / Trans Boundary Reserves
Megalurus albolimbatus; Lonchurna sp (2 jenis); Alcedo pusila pusila; Dacelo tyroarchboldi; Kepudang sungu hitam, Cambuk papua, Sericornis, Bubut coklat, Remetuk, Kuka bura perut merah dan Ibis suci.
P i s c e s; Diperkirakan terdapat 72 spesies, telah diidentifikasi 39 jenis (32 jenis di Rawa Biru, 7 jenis di Sungai Maro). Berikut ini adalah beberapa spesies unik : Scleropages jardinii; Cochlefelis sp; Doiichthys sp; Tetranesodon sp; Iriatherina sp; Kiunga sp, dll.
R e p t i l; Diidentifikasi 21 jenis , berikut ini adalah spesies yang telah diidentifikasi: Buaya 2 jenis yaitu Buaya air tawar(Crocodylus novaeguineae) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus); Biawak 3 jenis (Varanus spp); Kura-kura terdapat 4 spesies yaitu Kura-kura Dada Merah (Emydura subglobosa), Kura-kura Dada Putih (Cuora siguota), Kura-kura Darat (Testudo forsteni), dan Kura-kura Ambon (Cuora amboinensis; Kadal ( Mabouya sp ), 5 jenis; Ular (Condoia sp, Liasis spp, Phyton spp.); ada 8 spesies Bunglon.
Amphibia; Telah diidentifikasi 3 spesies: Hylla crureelea; Litoria infrafrenata; Rana Macrodon
Serangga; Diidentifikasi 48 spesies, antara lain Rayap (Tumulitermis sp, Protocapritermis sp); Kupu-kupu (Ornithoptera priamus); Semut (Formicidae, Nyptalidae, Pieridae), dll.
Jenis satwa bernilai ekonomis dan atau konsumtif di Taman Nasional Wasur antara lain Rusa (Cervus timorensis), Babi Hutan (Sus scrofa), Kanguru Tanah (Darcopsis spp., Macropus spp., dan Tylegale sp.), Ikan Arwana Irian (Schleropages jardinii), Ikan Kakap, Ikan bandeng, Udang, Kepiting, Kura-kura, dan Buaya (Crocodylus porosus dan Crocodylus novaeguineae) serta berbagai jenis burung endemik. Selain itu terdapat beberapa jenis burung migran dari Australia dan Siberia.
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:


koordinat: -8.6006304,140.5535301
Sumber:
Download:
  • -
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.