Breaking News
recent

Cagar Alam Gunung Tangkoko-Batuangus; Sulawesi Utara

Unit Pelaksana Teknis
:
BKSDA Sulawesi Utara
Propinsi
:
Sulawesi Utara
Kabupaten
:
Bitung
Luas (Hektar)
:
3.196,00
No. SK
:
Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 1049/Kpts/Um/12/81
Tanggal SK
:
24 Desember 1981
KEADAAN FISIK KAWASAN
Secara administrasi pemerintahan, kawasan cagar alam ini terletak di Kecamatan Bitung Utara, Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Kawasan ini memiliki topografi landai hingga berbukit yang terdiri dari hutan pantai, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, dan hutan lumut. Di kawasan ini terdapat dua puncak gunung: Gunung Tangkoko (1.109 m) dan Gunung Dua Saudara (1.109 m), serta Gunung Batuangus (450 m) di bagian tenggara. Di sebelah timur laut terdapat Dataran Tinggi Pata.
Kawasan ini termasuk zona iklim B, dengan curah hujan sebesar 2.500-3.000 mm per tahun, suhu rata-rata antara 20 °C dan 25 °C. Musim kemarau berlangsung dari April hingga November, dan musim hujan dari November hingga April.
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;

  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai:-
Flora; 
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu: Di kawasan ini terdapat hutan hujan yang didominasi coro (Ficus septica Burm.f.), ares (Duabanga moluccana), gora hutan (Phaleria capitata Jack.), mangga hutan (Buchanania arborescens Bl.), lengki (Leea angulata Korth.), bintangar (Kleinchofia hospita L.), dan bombongan (Bignoniaceae), dan nantu (Palaquim obtusifolium). Di hutan lumut bisa dijumpai edelweis (Anaphalis javanica) dan berbagai spesies kantong semar, salah satunya Nepenthes maxima.
Di kawasan Taman Wisata Batu Putih terdapat tumbuhan pantai seperti ketapang, bitung, pandan, jati, dan mahang (Macaranga).
Berikut rincian flora di kawasan konservasi ini:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu:
Mamalia: Monyet hitam sulawesi (Macaca tongkeana), tarsius (Tarsius spectrum), kuskus (Ailurops ursinus), kuskus kerdil (Strigocuscus celebensis), anoa, tupai (Tupaia sp), musang sulawesi (Macrogalidia musschenbroekii).
Burung: Pada tahun 1980 dicatat sejumlah 140 spesies burung, termasuk burung tahun (Rhythitceras cassidix) dan maleo (Macrocephalon maleo) yang endemik Sulawesi. Spesies lain di antaranya pergam hijau (Ducula aenea), srigunting jambul-rambut (Dicrurus hottentottus), jalak tunggir-merah (Scissirostrum dubium), raja-udang pipi-ungu (Cittura cyanotis), udang merah sulawesi (Ceyx fallax), celepuk sulawesi (Otus manadensis), rangkok sulawesi (Penelopides exarhatus).
Reptil: Jenis reptilia dan ular yang dijumpai adalah ular sanca kembang (Python reticulatus), kobra (Naja naja), ular anang (Ophiophagus hannah), Tropidolaemus wagleri, soa-soa (Hydrosaurus amboinensis), biawak indicus (Varanus indicus), dan cicak terbang sayap merah (Draco sp.) Satwa laut di antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:


koordinat: 1.5184184,125.0427013
Sumber:
Download:
  • -
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.