Klasifikasi Ilmiah
Deskripsi:
Burung Srigunting Bukit (Dicrurus remifer) menjadi salah satu burung khas dengan ciri khusus yaitu memiliki sepasang bulu ekor panjang layaknya ‘raket’. Sepasang ‘raket’ di ekor Srigunting Bukit ini menjadi keunikan sekaligus daya tarik tersendiri bagi setiap yang melihatnya. Bulu raket ini juga dipunyai saudara dekatnya, Dicrurus paradiseus(Srigunting Batu). Burung Srigunting ini adalah salah satu burung dari famili Dicruridae (burung drongo). Dan merupakan salah satu diantara belasan jenis burung Srigunting yang hidup di Indonesia.
Penyebaran:
Hidup menetap, menghuni hutan hujan tropis dan subtropis baik hutan primer maupun sekunder, tepi hutan pada daearah pegunungan dengan ketinggian antara 1000-2500 meter dpl.
Aceh: Taman Wisata Alam Pulau Weh;
Sumber:
Kingdom:
|
||
Phylum:
|
||
Class:
|
||
Order:
|
||
Family:
|
||
Genus:
|
Dicrurus
Vieillot, 1816 |
|
Species
|
D. remifer
|
|
Binomial
|
Dicrurus remifer
(Temminck, 1823) |
Nama Lain:
Indonesia | : | Srigunting Bukit |
English | : | lesser racket-tailed drongo |
French | : | Drongo à rames |
Spanish | : | Drongo de Raquetas Chico |
Deskripsi:
Burung Srigunting Bukit (Dicrurus remifer) menjadi salah satu burung khas dengan ciri khusus yaitu memiliki sepasang bulu ekor panjang layaknya ‘raket’. Sepasang ‘raket’ di ekor Srigunting Bukit ini menjadi keunikan sekaligus daya tarik tersendiri bagi setiap yang melihatnya. Bulu raket ini juga dipunyai saudara dekatnya, Dicrurus paradiseus(Srigunting Batu). Burung Srigunting ini adalah salah satu burung dari famili Dicruridae (burung drongo). Dan merupakan salah satu diantara belasan jenis burung Srigunting yang hidup di Indonesia.
Burung Srigunting Bukit berukuran agak besar dengan panjang tubuh dari kepala ke ekor (tanpa
ekor terpanjang) mencapai 26 cm. Hampir seluruh bulunya berwarna hitam
mengkilat. Ekornya memiliki sepasang bulu yang sangat panjang, pada ekor
terluar, dengan semacam bulu raket pada ujung ekornya.
Di atas paruhnya terdapat seberkas bulu-bulu pendek yang membentuk
seperti punggungan. Iris mata berwarna merah, sedangkan paruh dan kaki
berwarna hitam. Sekilas ciri-ciri fisik burung ini mirip dengan saudara
dekatnya, Dicrurus paradiseus(Srigunting Batu). Namun selain tidak memiliki jambul dan
berukuran lebih kecil, Srigunting Bukit memiliki perbedaan mencolok pada
ujung ekornya yang terpotong lurus dan tidak memilin.
Makanan utama burung ini adalah berbagai jenis serangga kecil seperti
belalang, jangkrik, capung, hingga kumbang, meskipun terkadang juga
memakan buah-buahan. Sebagaimana jenis burung Srigunting lainnya,
Srigunting Bukit, termasuk burung pemberani terutama dalam
mempertahankan wilayahnya sehingga tidak sungkan-sungkan mengusir burung
lain yang dianggap mengganggu. Bahkan burung ini berani melawan
burung-burung pemangsa yang lebih besar dan kuat seperti gagak dan elang.
Penyebaran:
Hidup menetap, menghuni hutan hujan tropis dan subtropis baik hutan primer maupun sekunder, tepi hutan pada daearah pegunungan dengan ketinggian antara 1000-2500 meter dpl.
Terdapat empat subspesies (ras) burung Srigunting Bukit. Salah satunya, Dicrurus remifer remifer, merupakan subspesies asli Indonesia. Keempat ras atau subspesies tersebut adalah :
- Dicrurus remifer lefoli (Delacour & Jabouille, 1928); Kamboja bagian selatan.
- Dicrurus remifer peracensis (E. C. S. Baker, 1918); Myanmar bagian selatan, Thailand bagian barat daya, Semenanjung Malaysia utara, Laos selatan, dan Vietnam selatan.
- Dicrurus remifer remifer (Temminck, 1823); Merupakan subspesies yang mendiami Indonesia dengan persebaran meliputi sepanjang sisi barat daya pulau Sumatera (mulai Aceh hingga Lampung), serta Banten dan Jawa Barat bagian selatan.
- Dicrurus remifer tectirostris (Hodgson, 1836); India bagian utara, Nepal, Bangladesh, China bagian selatan, Myanmar, Thailand utara, Laos utara, dan Vietnam utara.
Aceh: Taman Wisata Alam Pulau Weh;
Sumber:
Comments
Post a Comment