Breaking News
recent

Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau; Nusa Tenggara Timur

Unit Pelaksana Teknis
:
BKSDA Nusa Tenggara Timur
Propinsi
:
Nusa Tenggara Timur
Kabupaten
:
Ngada
Luas (Hektar)
:
9.900
No. SK
:
Surat Keputusan Menteri Kehutanan no. 589/Kpts-II/1996
Tanggal SK
:
16 September 1996 
KEADAAN FISIK KAWASAN
Kawasan konservasi Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau merupakan kawasan perairan yang berada di wilayah perairan laut Flores. Secara administratif Taman Wisata Alam Tujuh Belas Pulau berada di wilayah Kecamatan Riung Kabupaten Ngada Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Kondisi geologi wilayah Riung terdiri dari batuan endapan permukaan, batuan hasil gunung api tua, batuan karbonat formasi dari yang berumur miosen tengah. Batuan di wilayah ini tersusun oleh batu gamping berseling dengan batu gamping pasiran. Ketebalan formasi ini mencapai 1.200 meter . Susunan urutan batuan dari muda ke tua yang ada dapat dikelompokkan menjadi endapan permukaan hasil kegiatan gunung api dan batuan sedimen (Hermawan, 2007 dalam BBKSDA NTT, 2011).
Kondisi iklim di wilayah Riung sebagaimana halnya sebagian besar wilayah NTT merupakan iklim tropis dengan musim panas selama + 8 bulan dan musim hujan selama + 4 bulan atau tergolong dalam iklim kering menurut klasifikasi Schmit dan Ferguson. Variasi suhu dan penyinaran rendah dengan kisaran suhu antara 26,43⁰C – 28,85⁰C suhu rata-rata minimum dan maksimum harian berkisar antara 26 - 32⁰C dengan panjang hari ± 12 jam, kelembaban udara 62,80% - 86,37% curah hujan rata-rata tahunan antara 1.000 sampai dengan 3.000 mm/tahun.
Pola umum iklim di wilayah ini adalah musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung antara November sampai dengan Maret dan musim kemarau antara April sampai dengan Oktober. Pola iklim ini dikendalikan oleh pola angin moonson yang berasal dari tenggara yang relatif kering dan dari arah barat laut yang membawa banyak uap air. Iklim di wilayah Riung termasuk semi arid dengan 3 - 4 bulan musim hujan dan 8 – 9 bulan musim kering. Kondisi iklim demikian mempengaruhi pola pertanian yang hanya melakukan kegiatannya pada musim hujan. Hal demikian juga mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pertanian yang rata-rata kurang dari 5 jam per minggunya akibat waktu bertani yang hanya dilakukan selama 3-4 bulan setahun. Curah hujan untuk saat ini juga dipengaruhi perubahan iklim global yang berdampak periode atau musim hujan dan kemarau yang sulit untuk diprediksi dan fenomena musim hujan dan musim kemarau yang ekstrim. Akibat dari perubahan iklim ini adalah kekeringan, gagal tanam, gagal panen dan gangguan hama dan penyakit yang serius.
POTENSI BIOTIK KAWASAN 
Ekosistem;

  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai:- 
Flora;
dominasi Rhizophora apiculata dan Sonneratia caesolaris pada mangrove. Selain itu perwakilan tipe ekosistem hutan kering dengan vegetasi campuran antara lain Hibiscus tilliaceus, Terminalia catappa, Aleurites moluccana, Sterculia foetida, Pandanus tectorius, Santalum album, Schleicera oleosa, Cassia siamea, mangifera indica serta jenis-jenis bakau Rhyzophora stylosa, Bruguiera gymnorhiza dan Sonneratia sp.
Berikut rincian flora di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here 
Fauna;
Aneka jenis fauna yang ada di dalam kawasan ini antara lain Varanus komodoensis, Cervus timorensis, Zaglossus sp., Macaca fascicularis, Paradoxurus haemaphroditus, Varanus timorensis, serta berbagai jenis burung, antara lain Elanus sp., Egetta sacra, Ciconia episcopus, Trichoglossus haemotodus, Loriculus domisela, Streptopelia chinensis, Megapodius reinwardtii, Elang Laut Dada Putih(haliaeetus leucogaster) dan Pteropsus veropirus.
Jenis-jenis biota yang hidup di kawasan ini antara lain Dugong dugon, Dolphinus dolphin, Physister catodon, serta aneka jenis ikan hias yang hidup di karang dari famili Chaetodontidae, Serranidae, Lutjanidae, Lethrinidae, dan Hamemmulidae.
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here  
Location:


koordinat: -8.4132318,120.958714
Sumber:

Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.