Unit
Pelaksana Teknis
|
:
|
BKSDA Kalimantan Tengah
|
Propinsi
|
:
|
Kalimantan Tengah
|
Kabupaten
|
:
|
Palangkaraya
|
Luas
(Hektar)
|
:
|
533
|
No. SK
|
:
|
surat keputusan Menteri Pertanian RI nomor : 46/Kpts/Um/1/1977
|
Tanggal SK
|
:
|
25 Januari 1977
|
KEADAAN FISIK KAWASAN
Secara administrasi, TWA ini terletak di Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya.
Keadaan topografi TWA Bukit Tangkiling bervariasi mulai dari dataran rendah yang landai, bergelombang hingga berbukit dengan kelerengan 2% - 45%, dengan ketinggian tempat 25 – 170 meter dari permukaan laut. Terdapat lima bukit dalam kawasan ini, yaitu: Bukit Tangkiling, Bukit Baranahu, Bukit Liau, Bukit Buhis, dan Bukit Batu/Tunggal.
Jenis tanah di kawasan ini didominasi oleh litosol-podsolik coklat kekuning-kuningan yang termasuk jarang ditemui di sekitar Palangka Raya dan sebagian lainnya berupa tanah berpasir kuarsa. Secara geologi kawasan ini dideskripsikan tersusun atas Batuan Kwarter dan Meosen Atas.
Menurut Schmid & Ferguson iklim dalam kawasan ini termasuk ke dalam tipe A yang memiliki curah hujan tahunan sebesar 2.122 mm/tahun, dengan kelembaban 70 – 80% dan suhu antara 21̊ C - 33̊ C.
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;
Pada kawasan ini tersusun dari berbagai jenis in-situ, seperti : Palawan (Tristania abovata), Meranti (Shorea sp), Laban (Vitex sp)Tengkawang (Shorea sp), Gerunggang (Cratoxylon arborescens), Pinus (Pinus mercusii), Mahoni (Sweetinia macropilla), Alau (Dacrydium sp), dll.
Banturung (Artocarpus spp), Jengkol (Pitchecollobium timorensis), Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Akasia (Acacia mangium).
Secara administrasi, TWA ini terletak di Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya.
Keadaan topografi TWA Bukit Tangkiling bervariasi mulai dari dataran rendah yang landai, bergelombang hingga berbukit dengan kelerengan 2% - 45%, dengan ketinggian tempat 25 – 170 meter dari permukaan laut. Terdapat lima bukit dalam kawasan ini, yaitu: Bukit Tangkiling, Bukit Baranahu, Bukit Liau, Bukit Buhis, dan Bukit Batu/Tunggal.
Jenis tanah di kawasan ini didominasi oleh litosol-podsolik coklat kekuning-kuningan yang termasuk jarang ditemui di sekitar Palangka Raya dan sebagian lainnya berupa tanah berpasir kuarsa. Secara geologi kawasan ini dideskripsikan tersusun atas Batuan Kwarter dan Meosen Atas.
Menurut Schmid & Ferguson iklim dalam kawasan ini termasuk ke dalam tipe A yang memiliki curah hujan tahunan sebesar 2.122 mm/tahun, dengan kelembaban 70 – 80% dan suhu antara 21̊ C - 33̊ C.
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;
- Gunung:-
- Danau: -
- Sungai:-
Pada kawasan ini tersusun dari berbagai jenis in-situ, seperti : Palawan (Tristania abovata), Meranti (Shorea sp), Laban (Vitex sp)Tengkawang (Shorea sp), Gerunggang (Cratoxylon arborescens), Pinus (Pinus mercusii), Mahoni (Sweetinia macropilla), Alau (Dacrydium sp), dll.
Banturung (Artocarpus spp), Jengkol (Pitchecollobium timorensis), Nangka (Artocarpus heterophyllus) dan Akasia (Acacia mangium).
Berikut rincian flora di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Jenis satwa yang pernah dijumpai pada kawasan ini antara lain Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Burung Tekukur (Streptopelia chinensis), Cucak Rowo (Pycnonotus zeylanicus), dll.
Rusa (Cervus), Malu-malu, babi hutan (sus vitatus), Biawak, Ular Kobra Punai (Treron psittacea), Betet, Pergam (Ducula cineracea), dan Burung Beo, Trenggiling.
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Jenis satwa yang pernah dijumpai pada kawasan ini antara lain Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Musang (Paradoxurus hermaproditus), Burung Tekukur (Streptopelia chinensis), Cucak Rowo (Pycnonotus zeylanicus), dll.
Rusa (Cervus), Malu-malu, babi hutan (sus vitatus), Biawak, Ular Kobra Punai (Treron psittacea), Betet, Pergam (Ducula cineracea), dan Burung Beo, Trenggiling.
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:
Sumber:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:
koordinat: -1.9547655,113.4281328 |
No comments:
Post a Comment