Breaking News
recent

Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung; Sulawesi Selatan

Unit Pelaksana Teknis
:
Balai Taman Nasional Bantimurung - Bulusaraung
Propinsi
:
Sulawesi Tengah
Kabupaten
:
Maros; Pangkajene Kepulauan
Luas (Hektar)
:
± 43.750
No. SK
:
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.398/Menhut-II/2004
Tanggal SK
:
18 Oktober 2004
KEADAAN FISIK KAWASAN
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (atau disingkat TN Babul) terletak di Sulawesi Selatan, seluas ± 43.750 Ha. Secara administrasi pemerintahan, kawasan taman nasional ini terletak di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).
Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memiliki berbagai keunikan, yaitu: karst, goa-goa dengan stalaknit dan stalakmit yang indah, dan yang paling dikenal adalah kupu-kupu. Bantimurung oleh Alfred Russel Wallace dijuluki sebagai The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu. Taman Nasional ini merupakan salah satu tempat tujuan wisata yang menyuguhkan wisata alam berupa lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis, air terjun, dan gua yang merupakan habitat beragam spesies, termasuk kupu-kupu.
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem; 
  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai:-
Flora;
identifikasi sementara di kawasan ini yaitu Bintangur (Calophyllum sp.), Beringin (Ficus sp.), Nyato (Palaquium obtusifolium), dan flora endemik Sulawesi Kayu hitam (Diospyros celebica).
Berikut rincian flora di kawasan konservasi ini:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung pada tanggal 16 Agustus 2007, meng identifikasi sementara di kawasan ini, menemukan Tarsius fuscus, sangat mudah dan tidak sesulit di wilayah Sulawesi Utara dan Tengah.
Selain itu, hewan endemik yang lain adalah Kuskus Sulawesi (Strigocuscus celebencis) dan Kuskus Beruang (Ailurops ursinus); Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroeckii) serta kelelawar.
Taman Nasional ini memang menonjolkan kupu-kupu sebagai daya tarik utamanya. Di tempat ini sedikitnya ada 20 jenis kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 7/1999.
Beberapa spesies unik bahkan hanya terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Troides Helena Linne, Troides Hypolitus Cramer, Troides Haliphron Boisduval, Papilo Adamantius, dan Cethosia Myrana. Antara tahun 1856-1857, Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di kawasan tersebut untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu.
Wallace menyatakan Bantimurung merupakan The Kingdom of Butterfly (kerajaan kupu-kupu). Menurutnya di lokasi tersebut terdapat sedikitnya 250 spesies kupu-kupu.
Jenis-jenis burung yang ada dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jenis-jenis yang ditemukan di kawasan ini antara lain Rangkong Sulawesi (Aceros cassidix), Kangkareng Sulawesi (Penelopides exarhatus), Elang, Kutilang (Pycnonotus aurigaster), Kurcica (Saxicola caprata), Raja Udang (Halcyon chloris), Punai (Treron sp.), Pelatuk (Dendrocarpus teiminkii), Srigunting (Dicrurus hottentotus), Walet (Collocalia spp.), Burung hantu (Otus manadensis), Burung pipit 3 jenis (Loncura molucca, Loncura malacca, dan Loncura vallida), Burung tekukur (Micropaga amboinensis), Capili (Turacaena manadensis), Kakaktua Putih Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), Kakaktua Hijau “Danga” (Tanignatus sumatranus), serta Ayam Hutan (Ghallus gallus).
Selain itu juga ditemukan 37 jenis herpetofauna, yang terdiri dari 24 jenis reptil dan 13 jenis katak, termasuk 3 jenis yang belum teridentifikasi. Di antara jenis yang dijumpai, termasuk jenis-jenis endemik Sulawesi seperti Kodok Bufo celebensis dan Rana celebensis, serta reptil endemik seperti Ular Kepala Dua (Cylindrophis melanotus), Calamaria muelleri dan Cicak Hutan (Cyrtodactylus jellesmae). Kadal akuatik yang disebut Soa-soa (Hydrosaurus amboinensis) dapat dijumpai berjemur di batu-batu besar sepanjang sungai di Pattunuang. Di Bontosiri (Pegunungan Bulusaraung), katak jenis Limnonectes modestus meletakkan telurnya di daun-daun pada tumbuhan bawah sepanjang sungai, dan terkadang terdapat jantan yang sedang menjaga telurnya. Jenis lain yang dapat dijumpai adalah kadal terbang (Draco sp.) 
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here  
Location:


koordinat: -4.6994323,118.3936447
Sumber:
Download:
  • -
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.