Breaking News
recent

Taman Wisata Alam (Laut) Pulau Weh; NAD

Unit Pelaksana Teknis
:
BKSDA NAD
Propinsi
:
NAD
Kabupaten
:
Sabang
Luas (Hektar)
:
TWA: 1.300 Ha; TWA Laut: 2.600 Ha
No. SK
:
Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 928/Kpts/Um/12/1982
Tanggal SK
:
27 Desember 1982
KEADAAN FISIK KAWASAN

Secara administrasi TWA Pulau Weh berada di Kotamadya Sabang, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pulau Weh (atau We) adalah pulau vulkanik kecil yang terletak di barat laut Pulau Sumatera. Pulau ini pernah terhubung dengan Pulau Sumatera, namun kemudian terpisah oleh laut setelah meletusnya gunung berapi terakhir kali pada zaman Pleistosen.
Pulau Weh merupakan sebuah pulau vulkanik, sebuah pulau atol (pulau karang) yang proses terjadinya mengalami pengangkatan dari permukaan laut. Proses terjadinya dalam tiga tahapan, terbukti dari adanya tiga teras yang terletak pada ketinggian yang berbeda.
Umumnya Pulau Weh terdiri atas dua jenis batuan, yaitu tuff marina dan batuan inti. Tuf marina dijumpai hampir sepanjang pantai sampai pada ketinggian 40 sampai 50 meter. Lapisan tuff yang terlebar didapat di sekitar kota Sabang, di bagian pantai berlapis sempit. Batuan sempit adalah batuan vulkanik yang bersifat andesitik.
Berdasarkan wilayah, tampak bahwa wilayah barat Pulau Weh terdapat topografi paling berat. Mulai dari Sarong Kris sebagai puncak tertinggi di sebelah Timur, terdapat tiga barisan punggung yang berjolak menuju ke Barat Laut, sehingga lembah-lembah yang ada di antara punggung itu sempit.
Topografi di sebelah Timur terdapat sebuah pegunungan yang arahnya dari Utara ke Selatan yang memisahkan Pulau Weh Timur dengan bagian lainnya. Gunung Leumo Mate merupakan puncak yang tertinggi. Di bagian ini terdapat lapisan tuf marina yang lebih besar. Di antara bagian Barat dan Timur terdapat suatu daerah slenk dari sebuah fleksun (patokan yang tidak sempurna).
Kondisi geologis wilayah ini terdiri dari 70% batuan vulkanik (andesit), 27% batuan sedimen (line stone dan sand stone), dan 3% endapan aluvial (recent deposit).
TWA Pulau Weh pada umumnya bergelombang, berbukit-bukit sedang sampai curam dan di sepanjang pantai penuh dengan batu-batuan. Menurut hasil pengukuran Stasiun Meteorologi Sabang, Kotamadya Sabang, curah hujan yang tercatat rata-rata 1.745-2.232 mm/tahun, dengan angka terendah pada bulan Maret sebesar 18 mm dan angka tertinggi pada bulan September sebesar 276 mm. Pada bulan September dan Oktober terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Pemerintah Indonesia telah menetapkan wilayah sejauh 60 km² dari tepi pulau baik ke dalam maupun ke luar sebagai suaka alam.

POTENSI BIOTIK KAWASAN 
Ekosistem:
  • Gunung: Weh; Jaboi
  • Danau: Danau Aneuk Laot
  • Sungai: Sungai Way Semaka, Sungai Pria Laot dan Sungai Krueng Raya
Flora:
Masih dibutuhkan penelusuran lebih lanjut...?
Endemik: -...?
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here   
Fauna:
Selain banyak ditemukan terumbu karang jenis karang lupas, karang rusa, karang kerupuk, TWA Laut Pulau Weh, Sabang dapat ditemui jenis-jenis ikan karang seperti Angel fish, Tropet fish, Dunsel fish, Sergeon fish, Grope fish, Parrot fish dan lain-lain. Selain itu juga banyak ditemukan jenis-jenis ikan ekonomis seperti Tuna, Kakap, Kerapu, Bayan, Pisang-pisangan dan lain-lain.
Pulau weh juga menjadi tempat bagi burung dara nicobar.
Berikut rincian fauna yang ditemukan:
Endemik: Pulau Weh merupakan satu-satunya habitat dari spesies katak yang terancam, bernama Bufo valhallae
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Catatan: Selama tahun 1997-1999, Conservation International melakukan survei terhadap terumbu karang di wilayah tersebut. Menurut survei, keanekaragaman terumbu relatif sedikit, tetapi keanekaragaman spesies ikan sangat besar.
Location:
koordinat: 5.8396809,95.2262008
Sumber:
    Pdf:
      Bhre Polo

      Bhre Polo

      No comments:

      Post a Comment

      Powered by Blogger.