Breaking News
recent

Cagar Alam Gunung Sago; Sumatera Barat

Unit Pelaksana Teknis
:
BKSDA Sumatra Barat
Propinsi
:
Sumatra Barat
Kabupaten
:
Lima Puluh Kato-Tanah Datar
Luas (Hektar)
:
2.203
No. SK
:
Mentan 623/Kpts/Um/8/1982
Tanggal SK
:
22 Agustus 1982
KEADAAN FISIK KAWASAN
Cagar Alam Gunung Sago atau Sago Malintang merupakan salah satu kawasan konservasi in-situ di Propinsi Sumatera Barat yang secara administrasi pemerintahan termasuk dalam 2 (dua) Kabupaten, yaitu Kabupaten Lima Puluh Kato dan Kabupaten Tanah Datar. Luas secara keseluruhan kawasan ini sekitar 5.486 hektar, terletak pada ke tinggian 1.060-2.000 m di atas permukaan laut, dengan kondisi berbukit sampai gunung. Puncak dari kawasan ini merupakan puncak Gunung Sago Malintang. Sibaladung merupakan salah satu pintu masuk dari 6 pintu masuk yang ada di kawasan CA Sago Malintang. Secara umum topografi hutan di kawasan Sibaladung ini berbukit sampai bergunung dengan kemiringan 45°-90° dan ketinggian tempat antara 1.060-1.280 m dpl. Nilai pH tanah berkisar antara 4,5-7. Suhu udara rata-rata selama kegiatan mulai dari pagi, siang sampai malam hari masing-masing 15°C, 20°C, dan 15°C.
Kelembaban udara rata-rata mulai dari pagi, siang sampai malam hari masing-masing 80%, 60%, dan 80%. Kondisi hutan ternaung sampai agak terbuka (Hartini, 2005) .
Secara umum kondisi hutan masih cukup baik, merupakan hutan sekunder. Keragaman flora yang ada masih cukup tinggi. Selain ditemukan jenis-jenis flora asli, juga ditemukan jenis-jenis tumbuhan pioner seperti jenis-jenis Ficus spp., Melastoma malabathricum, Calliandra, Macaranga dan Mallotus. Di kawasan tersebut masih dapat dijumpai jenis-jenis yang menarik dan belum ada koleksinya di Kebun Raya Bogor.
Di kawasan CA Sago Malintang kurang dapat dijumpai pohon-pohon dengan ukuran yang besar. Menurut informasi dari penduduk setempat, kawasan hutan di Sibaladung mulai mengalami penebangan pada tahun 1960-an. Maksud penebangan tidak untuk tujuan komersial namun sekedar untuk memenuhi kebutuhan sendiri seperti untuk membuat rumah dan perabotannya.

POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;

  • Gunung: Sago
  • Danau: -
  • Sungai: -
Flora; 
Jenis-jenis pohon yang mendominasi kawasan ini antara lain dari suku Fagaceae (Castanopsis dan Quercus), suku Theaceae (Schima wallichii), suku Lauraceae (Dehaasia, Cryptocarya, danCinnamomum caesia), Sterculiaceae (Pterospermum javanicum), Flacourtiaceae (Flacourtia rukam), dan Myrtaceae (Syzygium sp.). Tumbuhan perdu yang banyak ditemukan antara lain Ardisia villosa, Psychotria sp., Clausena sp., Cyathea contaminans, pohon harum malam (Oleaceae), dan jenis-jenis dari suku Araliaceae (Schefflera, Arthrophyllum). Tumbuhan bawahnya didominasi oleh Tacca chantrieri, Cyrtandra , jenis-jenis Zingiberaceae (Globba spp., Zingiber, Amomum), Labisia pumila, Iresine hersbtii, jenis-jenis Araceae (Alocasia, Homalomena, dan Scindapsus), serta jenis-jenis anggrek tanah dan tumbuhan paku. Jenis-jenis tumbuhan epifit juga ditemukan antara lain anggrek dan tumbuhan paku.
Berikut rincian flora di wilayah konservasi ini:

Endemik: -...?
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here

Fauna;
...?
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here

Location:

koordinat: -0.343161,100.6038477
Sumber: 
pdf:
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.