Klasifikasi Ilmiah
Sumber:
Kingdom:
|
||
Phylum:
|
||
Class:
|
||
Order:
|
||
Family:
|
||
Genus:
| ||
Species
|
C media
|
|
Binomial
|
Nama Lain:
Indonesia | : | Cica-daun rantai emas/cucak rantai emas |
English | : |
blue-masked leafbird
|
French | : | Verdin à front bleu |
Spanish | : | Verdín Frentiazul |
The blue-masked leafbird atau cica daun rantai emas (Chloropsis venusta) adalah spesies burung dalam keluarga Chloropseidae. Burung endemik hutan pegunungan yang lembab di pulau Sumatera Indonesia, yang merupakan spesies terkecil dari leafbird.
Panjang tubuhnya hanya sekitar 14 cm, termasuk bulu ekornya yang relatif pendek. Bobot badannya pun hanya 15 gram. Sekadar perbandingan, panjang tubuh cucak hijau rata-rata 22 cm, cucak rante 20 cm, dan cucak cungkok 19 cm.
Bulu tubuhnya didominasi warna hijau terang. Pada burung jantan dewasa, wajah dan dahinya berwarna biru. Itu sebabnya, burung ini disebut blue-masked leafbird, atau cica daun dengan topeng biru. Adapun strip malar, yaitu garis di sisi kiri dan kanan leher, berwarna ungu. Bagian tenggorokan berwarna hitam.
Yang menarik, bagian dadanya berwarna keemasan. Mungkin karena warna keemasan itulah, burung ini disebut cucak rantai mas (berasal dari kata emas). Pada bagian bahu terdapat bercak-bercak warna biru. Warna bulu ekornya juga biru.
Burung betina dewasa juga didominasi warna hijau terang. Wajahnya juga biru. Tetapi ada perbedaan menyolok di bagian tenggorokannya, yaitu tetap biru (bukan hitam sebagaimana burung jantan. Selain itu, burung betina juga tidak memiliki strip malar.
Panjang tubuhnya hanya sekitar 14 cm, termasuk bulu ekornya yang relatif pendek. Bobot badannya pun hanya 15 gram. Sekadar perbandingan, panjang tubuh cucak hijau rata-rata 22 cm, cucak rante 20 cm, dan cucak cungkok 19 cm.
Bulu tubuhnya didominasi warna hijau terang. Pada burung jantan dewasa, wajah dan dahinya berwarna biru. Itu sebabnya, burung ini disebut blue-masked leafbird, atau cica daun dengan topeng biru. Adapun strip malar, yaitu garis di sisi kiri dan kanan leher, berwarna ungu. Bagian tenggorokan berwarna hitam.
Yang menarik, bagian dadanya berwarna keemasan. Mungkin karena warna keemasan itulah, burung ini disebut cucak rantai mas (berasal dari kata emas). Pada bagian bahu terdapat bercak-bercak warna biru. Warna bulu ekornya juga biru.
Burung betina dewasa juga didominasi warna hijau terang. Wajahnya juga biru. Tetapi ada perbedaan menyolok di bagian tenggorokannya, yaitu tetap biru (bukan hitam sebagaimana burung jantan. Selain itu, burung betina juga tidak memiliki strip malar.
Baik burung jantan maupun burung betina memiliki iris mata cokelat-gelap. Demikian pula paruhnya, sama-sama hitam. Pada burung muda, masih sulit dibedakan jenis kelaminnya, karena penampilannya hampir sama, dan mirip dengan burung betina dewasa.
Burung ini dianggap terancam karena kehilangan habitat.
Penyebaran:
Cucak rante mas bukan sekadar burung endemik di Sumatera, tetapi wilayah
sebarannya juga unik, yaitu hanya di daratan Sumatera, bahkan hanya di
kawasan selatan saja, mulai dari Aceh Selatan, Sumatera Utara, sepanjang
Bukit Barisan, Bengkulu, hingga Lampung. Sebagaimana keluarga leafbird,
burung ini juga mendiami kawasan hutan di dataran tinggi.
Spesies ini tidak dijumpai di pulau-pulau kecil atau kepulauan sebelah
selatan dan barat Pulau Sumatera, seperti Kepulauan Simeulue, Nias, dan
sebagainya. Cucak rante mas juga tidak dijumpai di wilayah utara daratan
Sumatera.
Konservasi:
Aceh: -
Aceh: -
Sumatera Utara:-
Sumatera Barat:-
Sumatera Selatan: Taman Nasional Kerinci Seblat;
Lampung:-
Sumber:
Comments
Post a Comment