Unit
Pelaksana Teknis
|
:
|
BKSDA Sulawesi Tenggara
|
Propinsi
|
:
|
Sulawesi Tenggara
|
Kabupaten
|
:
|
Buton
|
Luas
(Hektar)
|
:
|
810,00
|
No. SK
|
:
|
Keputusan Menteri Pertanian No 639/Kpts/Um/9/1982
|
Tanggal SK
|
:
|
1 September 1982 |
KEADAAN FISIK KAWASAN
Secara administrasi pemerintahan, kawasan cagar alam ini terletak di Desa Kakenauwe dan Desa Waoleona, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton.Berada pada ketinggian 15 – 300 m di atas permukaan laut (dpl) dengan topografi landai hingga berbukit dengan medan berbatu-batu karang. Berdasarkan Peta Tanah Provinsi Sulawesi Tenggara CA Kakenauwe memiliki jenis tanah mediteran sebagian berbatu-batu, dengan jenis batuan.
Tipe iklim CA Kakenauwe menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1.980 mm, kelembaban 80% dan suhu berkisar antara 20° hingga 34°C. Musim hujan biasanya jatuh pada bulan Januari – Juni, secara umum kawasan ini dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup cukup kencang setiap hari karena letaknya yang berbatasan langsung dengan perairan Teluk Lawele.
Secara administrasi pemerintahan, kawasan cagar alam ini terletak di Desa Kakenauwe dan Desa Waoleona, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton.Berada pada ketinggian 15 – 300 m di atas permukaan laut (dpl) dengan topografi landai hingga berbukit dengan medan berbatu-batu karang. Berdasarkan Peta Tanah Provinsi Sulawesi Tenggara CA Kakenauwe memiliki jenis tanah mediteran sebagian berbatu-batu, dengan jenis batuan.
Tipe iklim CA Kakenauwe menurut Schmidt dan Ferguson termasuk tipe C dengan curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1.980 mm, kelembaban 80% dan suhu berkisar antara 20° hingga 34°C. Musim hujan biasanya jatuh pada bulan Januari – Juni, secara umum kawasan ini dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup cukup kencang setiap hari karena letaknya yang berbatasan langsung dengan perairan Teluk Lawele.
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;
- Gunung:-
- Danau: -
- Sungai:-
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu: Lumut (Musci); Gito-gito (Diospyros pilosanthera); Bayam (Intsia bijuga); Wola (Vitex coffasus); Kolaka (Casearia grewiaetifolia); Sabampolulu (Desoxyllum sp.); Dongi (Dillenia serrata); Mangga hutan (Mangifera sp.); Kayu Cina (Podocarpus neriifolius); Ketapang hutan (Terminalia supitiana); Betau (Calophyllum soulatri); Upi (Intsia palembanica); Nyatoh (Palaquium batoanense); Rotan (Calamus sp.); Pandan hutan (Pandanus sp.)
Berikut rincian flora di kawasan konservasi ini:
Endemik: -
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Identifikasi sementara di kawasan ini yaitu: Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis); Babi hutan (Sus sp.); Monyet hitam Sulawesi (Macaca ochreata); Rusa (Cervus timorensis); Kus-kus (Phalanger celebensis); Musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroeki); Tarsius (Tarsius sp.); Ayam hutan (Gallus gallus); Rangkong (Rhyticeros cassidix); Raja udang (Alcedo meninting); Elang (Accipiter nanus); Nuri Sulawesi (Tanignathus sumatranus)
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:
Sumber:
Download:
koordinat: -5.2024887,122.6296478 |
Download:
Comments
Post a Comment