Unit
Pelaksana Teknis
|
:
|
Balai Taman Nasional Gunung Leuser
|
Propinsi
|
:
|
NAD dan
Sumatera Utara
|
Kabupaten
|
:
|
Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang serta Dairi, Karo dan Langkat.
|
Luas
(Hektar)
|
:
|
1.094.692
|
No. SK
|
:
|
KepMenhut
No. 276/Kpts-VI/1997
|
Tanggal SK
|
:
|
23
Mei 1997
|
Taman Nasional Gunung Leuser, secara administrasi terletak di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Aceh yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tamiang, sedangkan Provinsi Sumatera Utara yang terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo dan Langkat.
TNGL ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia - Malaysia, juga ditetapkan sebagai "Sister Parks" dengan Taman Negara National Park (Malaysia).
Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL merupakan panorama alam dan “paru-paru” dunia yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai cagar alam nasional sejak tahun 1980 dan ditetapkan sebagai warisan dunia (Cagar Biosfir) oleh UNESCO pada tahun 2004. Pemerintah Indonesia dan Malaysia juga bekerja sama menetapkan TNGL dan Taman Negara National Park di Malaysia sebagai “Sister Park”. TNGL berada di lahan seluas 792.675 hektar, diketinggian 3404 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara 21° – 28° C, yang meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.
Van Steenis melakukan penelitian pada tahun 1937 (de Wilde W.J.J.O dan B.E.E. Duyfjes, 1996), membagi wilayah tumbuh-tumbuhan di Taman Nasional Gunung Leuser dalam beberapa zona, yaitu:
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem:
Gunung: Gunung Leuser
Danau:-
Sungai: Sungai Alas
Flora
Hampir seluruh kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ditutupi atau didominasi oleh hutan Dipterocarpaceae pada Zona Tropika. Terdapat tumbuhan langka dan khas yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser antara lain daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter serta terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
TNGL ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia - Malaysia, juga ditetapkan sebagai "Sister Parks" dengan Taman Negara National Park (Malaysia).
Taman Nasional Gunung Leuser atau TNGL merupakan panorama alam dan “paru-paru” dunia yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai cagar alam nasional sejak tahun 1980 dan ditetapkan sebagai warisan dunia (Cagar Biosfir) oleh UNESCO pada tahun 2004. Pemerintah Indonesia dan Malaysia juga bekerja sama menetapkan TNGL dan Taman Negara National Park di Malaysia sebagai “Sister Park”. TNGL berada di lahan seluas 792.675 hektar, diketinggian 3404 meter di atas permukaan laut dengan temperatur udara 21° – 28° C, yang meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,pariwisata, dan rekreasi.
Van Steenis melakukan penelitian pada tahun 1937 (de Wilde W.J.J.O dan B.E.E. Duyfjes, 1996), membagi wilayah tumbuh-tumbuhan di Taman Nasional Gunung Leuser dalam beberapa zona, yaitu:
- Zona Tropika (termasuk zona Colline, terletak 500 – 1000 mdpl). Zona Tropika merupakan daerah berhutan lebat ditumbuhi berbagai jenis tegakan kayu yang berdiameter besar dan tinggi sampai mencapai 40 meter. Pohon atau tegakan kayu tersebut digunakan sebagai pohon tumpangan dari berbagai tumbuhan jenis liana dan epifit yang menarik, seperti anggrek, dan lainnya.
- Zona peralihan dari Zona Tropica ke Zona Colline dan Zona Sub-Montane ditandai dengan semakin banyaknya jenis tanaman berbunga indah dan berbeda jenis karena perbedaan ketinggian. Semakin tinggi suatu tempat maka pohon semakin berkurang, jenis liana mulai menghilang dan makin banyak dijumpai jenis rotan berduri.
- Zona Montane (termasuk zona sub montane,terletak 1000 – 1500 mdpl). Zona montane merupakan hutan montane. Tegakan kayu tidak lagi terlalu tinggi hanya berkisar antara 10 – 20 meter. Tidak terdapat lagi jenis tumbuhan liana. Lumut banyak menutupi tegakan kayu atau pohon. Kelembaban udara sangat tinggi dan hampir setiap saat tertutup kabut.
- Zona Sub Alphine (2900 – 4200 mdpl), merupakan zona hutan Ercacoid dan tak berpohon lagi. Hutan ini merupakan lapisan tebal campuran dari pohon-pohon kerdil dan semak-semak dengan beberapa pohon berbentuk payung (familia Ericacae) yang menjulang tersendiri serta beberapa jenis tundra, anggrek dan lumut.
POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem:
Gunung: Gunung Leuser
Danau:-
Sungai: Sungai Alas
Flora
Hampir seluruh kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ditutupi atau didominasi oleh hutan Dipterocarpaceae pada Zona Tropika. Terdapat tumbuhan langka dan khas yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser antara lain daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter serta terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.
Diperkirakan ada sekitar 3.500 jenis flora.
Berikut Flora yang terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser:
Endemik: Johannesteijsmannia altifrons(daun payung raksasa), Rafflesia atjehensis(bunga raflesia Aceh) dan Raflesia micropylora(bunga raflesia), Rhizanthes zippelnii, ara atau tumbuhan pencekik, nephentes
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna
Berikut Flora yang terdapat di Taman Nasional Gunung Leuser:
Endemik: Johannesteijsmannia altifrons(daun payung raksasa), Rafflesia atjehensis(bunga raflesia Aceh) dan Raflesia micropylora(bunga raflesia), Rhizanthes zippelnii, ara atau tumbuhan pencekik, nephentes
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna
Berikut adalah fauna yang berada di habitat Taman Nasional Gunung Leuser:
Endemik; Dicerorhinus sumatrensis(Badak sumatra), Elephas maximus(Gajah sumatra), Pongo pygmaeus abelii (Orangutan sumatra), Panthera tigris sumatrae(Harimau sumatra), Neofelis nebulosa(macan dahan), Cuon Alpinus(ajag/sejenis anjing), Hylobates syndactylus(Siamang), Buceros bicornis(Rangkong papan), ikan jurung (Tor sp)
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Endemik; Dicerorhinus sumatrensis(Badak sumatra), Elephas maximus(Gajah sumatra), Pongo pygmaeus abelii (Orangutan sumatra), Panthera tigris sumatrae(Harimau sumatra), Neofelis nebulosa(macan dahan), Cuon Alpinus(ajag/sejenis anjing), Hylobates syndactylus(Siamang), Buceros bicornis(Rangkong papan), ikan jurung (Tor sp)
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:
alamnya masih terjaga sejali
ReplyDeleteslam nak keren