Breaking News
recent

Taman Hutan Raya Raja Lelo; Bengkulu

Unit Pelaksana Teknis
:
UPTD Kehutanan Bengkulu
Propinsi
:
Bengkulu
Kota/Kabupaten
:
Bengkulu Utara
Luas (Hektar)
:
1.122
No. SK
:
21/Kpts/VI/1998
Tanggal SK
:
7 Januari 1998
KEADAAN FISIK KAWASAN
Sejarah; Cikal bakal pembangunan Taman Hutan Raya Rajolelo Bengkulu, bermula dari rencana Gubernur Bengkulu pada akhir tahun 1982, yang ditindak-lanjuti dengan pembentukan Badan Pengelolaan Pembangunan Kebun Raya Bengkulu yang didasarkan atas Surat Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Bengkulu No. 168 Tahun 1985, adapun lokasi yang ditetapkan Menteri Kehutanan tahun 1988 adalah kelompok Hutan Wisata puguk menakat desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara.
Selanjutnya melalui surat Gubernur No.533 tahun 1991 dan Keputusan Menteri Kehutanan No. 126/Kpts-II/1991 menunjuk kelompok hutan Puguk menakat sebagai Hutan Wisata Alam dengan luasan 1.122 Ha.
Pemberian nama TAHURA Rajolelo diambil dari seorang pahlawan Bengkulu berdasarkan persetujuan DPRD Propinsi Dati I Bengkulu melalui Surat Keputusan No. 26/Kpts/DPRD/1995 tanggal 7 Desember 1995.
Taman Hutan Raya Rajolelo secara administrasi pemerintahan terletak di Desa Tanjung Terdana Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara, berbatasan langsung dengan kota Bengkulu dengan ketinggian ± 50 meter diatas permukaan laut.
Disamping itu, Tahura Rajolelo berbatasan dengan:
  • · Utara: Air Sendawar dan Desa Linggar galing
  • · Selatan: Desa Tanjung Terdana
  • · Timur: Desa Pondok Kubang
  • · Barat: Desa kandang Limun

POTENSI BIOTIK KAWASAN
Ekosistem;

  • Gunung:-
  • Danau: -
  • Sungai: -
Flora;
Identifikasi sementara adalah: Jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kayu bakar ada 21 jenis. Leban ( Vitex pinnata) adalah jenis yang paling banyak dipakai sebagai kayu bakar oleh masyarakat. Sedangkan jenis yang potensial sebagai tumbuhan obat ada 14 jenis. Namun hanya 3 jenis yang masih dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat, yakni Kemutun ( Cratoxylon formasum), Belalang ( Dysoxylum arborescens) dan Kapung (Oroxylum indicum). Sementara itu jenistumbuhan yang dimanfaatkan sebagai kayu kerajinan ada 6 jenis, yakni Leban (Vitex pinnata ), Ubo (Glochidion arborescens), bamboo (Giganthochloa apus), rotan getah ( Daemonorops trichrous), bengkuang (Pandanus atrocarpus), dan rotan kesur ( Calamus ornatus). Beberapa jenis tumbuhan juga dimanfaatkan untuk bahan bangunan diantaranya kayu gadis ( Cinnamomum porrectum), kayu pule (Alstonia scholaris ), dan kayu sungkai (Peronema canescens).
Berikut rincian flora di wilayah konservasi ini:
Endemik: -...? 
Lumut ===> click here
Rumput ===> click here
Paku-pakuan ===> click here
Semak ===> click here
Berkayu ===> click here
Mangrove ===> click here
Fauna;
Identifikasi sementara adalah:...?
Berikut rincian fauna yang diidentifikasi di wilayah konservasi ini:
Endemik: -
Amfibi ===> click here
Burung:
-Burung Biasa ===> click here
-Burung Penyanyi ===> click here
Ikan ===> click here
Insect ===> click here
Mamalia ===> click here
Reptil ===> click here
Terumbu Karang ===> click here
Location:


koordinat: -3.714547,102.0683984
Sumber: 
Download: 
Bhre Polo

Bhre Polo

No comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.